Menteri Agama Gus Yaqut Cholil Qoumas Melaunching Dua Aplikasi Hasil Riset Dosen UIN Suska Riau
Pekanbaru, 23 Februari 2022 – Dalam kunjungan kerja ke Pekanbaru, Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas juga melakukan kegiatan ramah tamah dengan UIN Suska Riau sekaligus Launching dua aplikasi hasil riset dari dosen Rahmad Kurniawan. Lembaga Riset CIDSCI sebelumnya telah diresmikan oleh Rektor UIN Suska Riau Prof. Dr. Khairunnas Rajab bersempena Hari Amal Bakti Kemenag ke 76 tahun, pada tanggal 03 Januari 2022.
Kedua Aplikasi hasil riset dosen Rahmad Kurniawan yang dilaunching tersebut adalah:
- Early Warning System for Riau Forest Fire Based on Weather Data
- Discovering Right Congregation for Preachers Using Clustering Approach
Ketika memasuki gedung Rektorat, Menag Gus Yaqut langsung melakukan uji coba dua aplikasi tersebut didampingi oleh Rektor UIN Suska Riau Prof. Dr. Khairunnas Rajab dan Ketua Lembaga Riset CIDSCI UIN Suska Riau, DR. Rahmad Kurniawan, ST., MIT., MTA., CISDV.
Gus Yaqut dan rombongan mengapresiasi aplikasi hasil riset yang dihasilkan dosen UIN Suska Riau yaitu Rahmad Kurniawan dan tim, hal ini sesuai dengan tagline kemenag “Transformasi Layanan Umat” dalam mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Gus Yaqut juga mengharapkan hasil rekomendasi aplikasi Early Warning System dapat diberikan kepada bagian pengendalian bencana untuk mitigasi. Sedangkan pada aplikasi yang kedua agar dapat menambahkan fitur informasi Masjid yang lebih lengkap lagi sesuai standar Kemenag.
Kedua aplikasi tersebut merupakan implementasi dari hasil riset sebelumnya yang telah diterbitkan di Jurnal Bereputasi Internasional terindeks Scopus dan Web of Science oleh Rahmad Kurniawan dan tim sejak tahun 2019 yang lalu. Artinya, pemodelan yang dilakukan sudah direview oleh para pakar di bidangnya, sehingga kita merasa yakin untuk dijadikan aplikasi, terang Rektor UIN Suska Riau. Rektor juga menyampaikan bahwa UIN SUSKA Riau bersinar dengan gemilang dan terbilang, launching kedua aplikasi ini menunjukkan bahwa UIN Suska ada untuk bangsa Indonesia tercinta.
Pada aplikasi yang pertama, Early Warning System atau sistem pendeteksi dini dapat memberikan informasi dini yang cepat untuk pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan pada wilayah Riau yang sering terjadi karhutla seperti di Meranti, Bengkalis, Kampar, Inhu, Pelalawan dan Dumai. Data dari aplikasi berupa data real time yang diperbarui dari satelit setiap periode waktu. Kami menemukan bahwa pemanfaatan Internet of Thing (IoT) dan Machine learning telah digunakan oleh negara-negara maju dalam prediksi karhutla seperti di Eropa dan Australia, ucap Dr.RK sapaan dekat Rahmad Kurniawan.
Dr.RK menambahkan bahwa berdasarkan hasil riset beberapa tahun 2019, ada empat faktor utama yang menjadi penyebab dan penanda terjadinya potensi karhutla berdasarkan data cuaca sejak tahun 2015 yaitu: Suhu, kelembaban, kecepatan angin dan curah hujan. Suhu yang panas membuat hutan dan lahan terbakar lebih cepat. Selain itu, kecepatan angin juga sangat mempengaruhi karhutla.
Didukung dengan studi pustaka, angin memainkan peranan penting dalam penyebaran api. Angin menjadi faktor yang tidak terduga karena menyebabkan hutan terbakar begitu cepat meluas. Angin menjadi pemasok oksigen yang membuat api lebih cepat besar bahkan sampai ke pohon-pohon. Begitu juga dengan faktor kelembapan dan curah hujan yang menjadi faktor utama terjadinya karhutla meluas.” Tambah Dr.RK ketika menjelaskan aplikasi di depan rombongan Menag.
Aplikasi kedua yang dilaunching Menag Gus Yaqut adalah aplikasi rekomendasi penceramah bagi manajemen Masjid. Aplikasi ini menjadi cikal bakal Peta Dakwah Provinsi Riau yang berkolaborasi dengan MUI Riau. Dr.RK mengatakan bahwa Aplikasi yang kedua ini hasil riset beberapa tahun sebelumnya dan dibangun mengingat Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 500.000 masjid dan mushola. Masjid berfungsi sebagai pusat Pendidikan Islam memiliki keunikan tersendiri dalam menentukan penceramah.
Keterbatasan lokasi, akses dan kapabilitas menjadikan penjadwalan tidak tepat dan efisien. Sering kali penceramah membatalkan kajiannya karena lokasi yang diminta manajemen masjid jauh atau tidak sesuai dengan kepakarannya. Pihak manajemen masjid juga kesulitan dalam menentukan penceramah yang tepat karena tidak adanya basis data yang lengkap. “Oleh karena itu, aplikasi kedua ini bertujuan sebagai rekomendasi penceramah yang tepat dari segi lokasi dan kepakaran penceramah. Aplikasi ini secara otomatis mencari geo lokasi terdekat, akses dan kepakaran yang sesuai dengan penceramah. Mengingat kedua aplikasi itu adalah hasil riset saya beberapa tahun ini tentu nanti saya akan kembangkan lagi dengan menambah fitur baru dan canggih, InsyaAllah ” Tambah Dr.RK.